Senin, 18 April 2011

denah vokoid

1. Vokoid
Adalah bunyi yang dihasilkan dengan adanya pelonggaran udara yang keluar dari dalam paru-paru tanpa mendapat halangan.
Penjenisan vokoid atau perbedaan antara satu vokoid dengan vokoid lainnya ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu gerak lidah maju mundur, gerak lidah naik turun, posisi bibir.
n  Berdasarkan gerak lidah maju mundur (horizontal), vokoid dibedakan atas:
            1. Vokoid depan         : [i], [e] dan [ε]
            2. Vokoid pusat          : [a] dan [ə]
            3. Vokoid belakang     : [u], [o], [   ]
n  Berdasarkan lidah naik turun, yaitu jarak lidah dengan langit-langit (gerakan vertikal), vokoid dibedakan atas:
            1. Vokoid tinggi          : [i] dan [u]
            2. Vokoid sedang        : [e], [ε], [ə], [o] dan [   ]
            3. Vokoid rendah        : [a]
n  Berdasarkan gerak maju mundur lidah dan naik turun lidah, vokoid juga ditentukan berdasarkan posisi bibir, tatkala vokoid itu dihasilkan. Berdasarkan posisi bibir, vokoid dapat dibedakan atas:
            1. Vokoid bundar: [u], [o] dan [   ]
            2. Vokoid tak bundar: [i], [e], [ε], [ə] dan [a]


Denah Vokoid


Depan
Pusat
Belakang

Tinggi
Bundar
u
Tak Bundar
i



Sedang
Bundar


o,
Tak Bundar
e, ε
ə


Rendah
Bundar



Tak Bundar

a


Dari denah di atas, tiap vokoid dapat dibuat deskripsinya.
[i] adalah vokoid depan, tinggi, tak bundar.
[e] adalah vokoid depan, sedang, tak bundar.
[ε] adalah vokoid depan, sedang, tak bundar.
[ə] adalah vokoid pusat, sedang, tak bundar.
[a] adalah vokoid pusat, rendah, tak bundar.
[u] adalah vokoid belakang, tinggi, bundar.
[o] adalah vokoid belakang, sedang, bundar.
[  ] adalah vokoid belakang, sedang, bundar.

2. Kontoid
Adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh arus udara dari paru-paru yang mendapat hambatan di rongga mulut oleh artikulasi.
Penggolongan, penjenisan, anatara lain berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria itu adalah : (1) titik artikulasi, (2) cara hambatan, (3) ikut bergetar tidaknya pita suara.
  • Berdasarkan titik artikulasi, didapati beberapa jenis kontoid:
            1. Bilabial                    : [b], [p], [m] dan [w]
            2. Labiodental             : [v] dan [f]
            3. Apikodental                        : [θ] dan [ð]
            4. Apiko alveolar         : [d], [t], [r], [L] dan [n]
            5. Apiko palatal           : [d], [ţ] dan [ŗ]
            6. Lamino alveolar      : [z], [s] dan [ň]
            7. Medio palatal          : [j], [c] dan [y]
            8. Dorso velar              : [g], [k] dan [ŋ]
            9. Uvular                     : [R]
            10. Laringal                 : [h]
            11. Faringal                 : [h]
            12. Glotal                    : [?]
n  Berdasarkan cara hambatan arus udara dalam rongga mulut oleh titik artikulasi, kontoid dapat dibedakan:
            1. Kontoid hambat (stop): [b], [p], [d], [t], [d], [ţ], [g], [k] dan [?]
            2. Kontoid paduan (afrikat): [j], [c] dan [y]
            3. Kontoid geseran (frikatif): [v], [f], [z], [s], [h], [θ] dan [ð]
            4. Kontoid getar (trill): [r]
            5. Bunyi sampingan (lateral): [L]
            6. Kontoid sengau (nasal): [m], [n], [ň] dan [ŋ]
            7. Semi vokoid: [w] dan [y]

Penjelasan:
1.      Kontoid hambat (stop) :
Kontoid ini dihasilkan dengan menghambat arus udara sama sekali di tempat artikulasi secara tertentu secara tiba-tiba, sesudahnya alat-alat bicara di tempat artikulasi tersebut dilepaskan kembali.
2.      Kontoid paduan (afrikat) :
Dihasilkan seperti bunyi hambat, hanya diletupkan secara bertahap.
3.      Kontoid geseran (frikatif) :
Dihasikan seperti halnya binyi hambat letup, hanya udara tadi dilepaskan melalui celah sempit udara dihembuskan.
4.      Kontoid getar (trill) :
Bunyi yang dihasilkan dengan mengartikulasikan ujung lidah pada alveolar, dan dilepaskan cepat sekali, sehingga terjadi getaran bunyi.
5.      Bunyi sampingan (lateral):
Dihasilkan dengan menutup arus udara pada titik artikulasi, tetapi udara keluar melalui kedua sisi (samping) lidah.
6.      Kontoid sengau (nasal) :
Dihasilkan dengan menutup arus udara ke luar melalui rongga mulut tetapi membuka jalan agar dapat keluar melalui rongga hidung (gerak uvula turun).
7.      Kontoid semivokoid:
Bunyi semivokoid sebenarnya termasuk binyi kontoid, tetapi kualitasnya tidak hanya ditentukan oleh alur sempit antar artikulor, tetapi oleh bangun mulut (bibir).

n  Berdasarkan ikut tidaknya bergetar pita suara pada saat kontoid dihasilkan diperoleh kontoid bersuara dan kontoid tidak bersuara. Yang tergolong kontoid bersuara adalah [b], [d], [d], [g], [?], [j], [v], [θ], [z], [r], [ŗ], [R], [L], [m], [n], [ň], [ŋ]. Kontoid tidak bersuara adalah [p], [t], [ţ], [k], [c], [f], [ð], [s], [h], [h].

Denah Kontoid


Bilabial
Labiodental
Apikodental
Apiko alveolar
Apiko palatal
Lamino alveolar
Medio palatal
Dorso velar
Uvular
Laringal
Faringal
glotal
Hambat
B
b


d
d


g



?
TB
p


t
ţ


k




Paduan
B






j





TB






c





Geseran
B

v
θ


z






TB

f
ð


s



h
h

Getar
B



r
ŗ



R



TB












Lateral
B



L








TB












Nasal
B
m


n

ň

ŋ




S.V
TB
w





y






3. Semi kontoid
Bunyi semi vokoid, sebenarnya termasuk bunyi kontoid, tetapi kualitasnya tidak hanya ditentukan oleh alur sempit antar artikulator,tetapi oleh bangun mulut (bibir). Yang tergolong bunyi bunyi semi vokoid adalah [w] dan [y]. Bunyi [w] dan [y] memiliki dua karakteristik, yaitu sebagai:
            1. Bunyi riel (kontoid)
                        contoh:
                        [w]:    wajib, jawab, awan.
                        [y]:   percaya, yakni, yakin.
            2. Bunyi tidak riel (vokoid)
                        contoh:
                        [w]:    juwal, lampauw, sengauw.
                        [y]:     siyang, lantaiy. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar